Gak Bahaya ta? Proyek Siluman di Pelabuhan Bawean, Pekerja Tanpa Menggunakan Safety

Gresik, radarjatim.co. ~ Pegiat Sosial Anti Korupsi asal Pulau Bawean Saiful Anam menduga pembangunan insfrastruktur pelabuhan penyeberangan Bawean saarat akan kepentingan dan bermasalah. Proyek tersebut disinyalir merupakan proyek siluman. Pasalnya selama pengerjaan proyek tersebut tidak dengan asas keterbukaan alias transparansi.

“Proyek Misterius di area Pelabuhan Bawean perlu km dipertanyakan siapa pelaksana yang mengerjakan proyek tersebut.” Ungkap pria asli Bawean ini. Kamis (16/5/2024).

Menurut Anam, Pemerintah telah menggelontorkan anggaran untuk proyek pembangunan agar semua lapisan Masyarakat bisa menikmati hasil dari pembangunan tersebut.

“Digelontorkannya anggaran tidak serta merta seenaknya tanpa ada pengontrolan baik dari instansi terkait maupun pengontrolan dari Masyarakat, mengingat uang yang digunakan adalah uang Rakyat yang perlu dipertanggung jawabkan.” Tegas Anam.

Seperti halnya Proyek di pinggir pelabuhan penyeberangan Bawean, ada proyek yang sangat membahayakan pekerja karena tidak menggunakan Safety padahal sesuai dengan undang-undang Ketenaga kerjaan nomor 13 Tahun 2003 pasal 87 tentang himbauan keselamatan dan kesehatan kerja yang sering disebut K3.

Baca Juga :  Diduga Kepala Desa Sugihwaras Membiarkan Sekretaris Desa Menjadi Ketua Pokmas Dan Mengenakan Biaya 750 Ribu Dalam Program PTSL

“Undang undang tersebut terkesan diabaikan karena fakta di lapangan tidak satupun tenaga kerja menggunakan pelindung kepala dan sepatu, padahal proyek tersebut menggunakan material yang resiko kecelakaan kerja sangat tinggi.” Tambahnya.

Selain itu di lokasi proyek tidak ada papan nama proyek yang tertuliskan tentang volume serta sumber Anggaran berasal darimana.

Sehingga Masyarakat tidak bisa ikut serta mengawasi jalannya proyek yang dikerjakan karena tidak ada keterangan di lokasi proyek terkait asal usulnya.

Saat Saiful Anam mengunjungi lokasi, Rabu (15/5/2024) dan melihat langsung proses pelaksanaan di lapangan ada beberapa pekerja yang sedang beraktifitas, namun pada saat diwawancara mereka seperti kebingungan dan ada sesuatu yang disembunyikan diantaranya mereka pura pura tidak tahu asal usul proyek tersebut,

Baca Juga :  Warga Tutup Akses Jalan Dum Truk Angkut Tanah Urug Galian C dari Selo Guno

“Tidak satupun yang bisa memberikan keterangan, mereka seperti ketakutan dan ada yang disembunyikan atau diduga memang ada pesanan dari sang pelaksana agar tidak memberitahu keberadaan Pimpro serta nama PT dirahasiakan.” Ungkap Anam.

” Proyek pembangunan mestinya di pasang papan nama proyek guna memberikan keterangan tentang asal usul proyek tersebut agar Masyarakat bisa ikut serta dalam pengawasan pelaksanaan proyek pembangunan yang dikerjakan demi keterbukaan informasi Publik sehingga apabila ada yang tidak sesuai dengan spek akan kelihatan dari besaran anggaran serta volume yang dikerjakan hal tersebut masyarakat wajib tahu, kalau kejadianya seperti ini tidak ada papan nama proyek kejelasannya tidak ada apalagi tentang pertanggungjawaban pelaksanaan proyek tersebut, karena bangunannya berada dipinggir pantai sehingga material yang digunakan tentunya perlu uji lab mengingat bersentuhan langsung dengan air laut yang kadar garamnya tinggi, padahal proyek itu bersumber dari uang negara bukan uang dari embahnya pelaksana proyek dan kroninya.

Baca Juga :  Kades Butungan Terkesan Arogan dan Enggan Saat Dikonfirmasi Wartawan Terkait PTSL

Selain itu para pekerja juga harus menggunakan Safety demi keselamatan kerja, proyek ini akan kami ikuti terus sampai selesai pelaksanaan bila perlu akan kami ikuti perkembangannya sampai masa pemeliharaan supaya tahu berapa lama kekuatan proyek tersebut, temuan di lapangan kami akan selalu melaporkan kepada pihak terkait supaya ada tindak-lanjut pelaporan yang kami buat, intinya team kami tidak akan segan melaporkan setiap adanya kejanggalan apalagi temuan dugaan penyimpangan tidak sesuai spek,” Pungkas Anam.

(Anam..,. bersambung)