Nampak fenomena dum Truk berjejer parkir sembarangan di area Pertigaan Exit Tol Manyar Langgar Larangan Rambu Parkir, Jum’at (4/9/2020)
GRESIK [ RADARJATIM.CO-Seperti biasanya bila para pengendara berlalu lintas melewati Jalan Raya Manyar di bagian pertigaan Exit Tol Manyar Kabupaten Gresik, terlihat banyak Dum Truk berjejer Parkir Sembarangan sekitar 5 – 10 unit Dump Truck pemuat urugan dan membawa barang bawaan material seperti urugan dll di lokasi tersebut ada Rambu Larangan Parkir dan Berhenti, serta waktu masih menunjukkan sekitar pukul 09.00 WIB, Jum’at (4/9/2020)
Seharusnya bila memang kendaraan Dump Truck dan Moda Transportasi Angkutan Berat tersebut, yang diduga milik para Bos atau pengusaha jasa muatan urugan yang dekat dengan para elit pejabat di Gresik, semestinya memberikan teladan yang baik”, bukan malah melakukan tindakan melanggar hukum, seperti melanggar Rambu Larangan berhenti atau parkir.
Menurut pemerhati lingkungan hidup dan sosial di Kabupaten Gresik, Mamat Genio menyampaikan ke awak media “Seharusnya kendaraan angkutan berat atau dump truck, milik para bos atau elite di Kabupaten Gresik, sama kedudukannya di depan hukum, kok malah melanggar rambu larangan berhenti dan parkir secara sembarangan. Selain melanggar hukum, juga mengganggu pengguna jalan lain, sehingga di Exit Tol Manyar semakin menyempit, serta sering terjadi kemacetan” Jum’at (04/09/2020). Ditambahkan Mamat, bahwa fenomena kendaraan berat berjejer parkir sembarangan melanggar rambu larangan parkir, serta proyek konversi lahan yang tidak transparan di Kabupaten Gresik, menunjukkan ada Tata Kelola Kawasan dan Lingkungan yang masih tidak ramah pada warga dan lingkungannya dan tidak sesuai ketentuan yang berlaku, Anehnya lagi kenapa terkesan dibiarkan dan tidak ditertibkan oleh pihak yang berwenang seperti Satlantas Polres Gresik terkesan tutup mata, Kenapa dan ada apa, tanya Mamat.
Hasil penelusuran Radar Jatim juga menemukan adanya proyek pengurugan atau konversi lahan, dari persawahan atau tambak menjadi lahan urukan yang kemungkinan bisa dijadikan sebagai lahan jalan, perumahan, dan atau parkiran kendaraan berat, atau bisa juga menjadi Mall. Lokasi pengurukan lahan ini ada di Jalan Raya Dahanrejo lokasinya persis depan Kantor PT Waskita Karya atau Precast yang menggarap Tol KLBM Sesi 4 Kebomas – Cerme, serta kemudian membentang 100 meter ke arah Desa Suci Manyar.
Proyek Pengurugan atau Konversi Lahan di Desa Dahanrejo Kebomas, Lokasi Dekat Kantor PT. Waskita sekitar area proyek pengurugan tersebut, tidak ada Papan Informasi yang jelas terkait Nama Proyek, Pelaksana Proyek, Sumber anggarannya dan kalender Pelaksanaannya.
Saat awak media bertanya pada salah seorang pekerja di lokasi pengurugan di Jalan Raya Dahanrejo Kebomas, namun pekerja tersebut tidak mau menyebutkan namanya, pekerja teresebut menyampaikan ke awak media “Kami hanya melaksanakan tugas pengurugan, bapak tanya saja kalau pengawas datang, orangnya masih keluar pak” Jum’at (4/09/2020).
Sementara saat awak media ke Balai Desa Dahanrejo Kebomas, saat bertanya ke Perangkat Desa, maka dijawab “Maaf pak saya tidak tahu proyek pengurugan depan Waskita tersebut, ini Kepala Desa masih keluar, mohon nanti tanya sendiri ke Kepala Desa, Pak” Jum’at (04/09/2020).
Saat sore hari awak media mencoba bertanya ke Warga Dahanrejo yang infonya dekat rumah Kepala Desa Dahanrejo, warga yang mengaku bernama Wiwik menjawab ke awak media “Kepala Desa Dahanrejo gak tinggal di sini pak, tinggalnya di Surabaya. Rumah yang di Dahanrejo sudah tidak ditempati lagi.
Reporter: Hari Susilo