BUDAYA  

Dinas PU Gresik Terkesan Tutup Mata Adanya Abrasi Area Pinggir Sungai Bengawan Solo di Desa Ngampel Manyar

Pohon tumbang akibat Abrasi Area pinggir Sungai Bengawan Solo di Desa Ngampel Manyar

GRESIK [RADARJATIM. CO – Aliran air Sungai Bengawan Solo secara Geografis termasuk Wilayah Desa Ngampel Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik membentang sepanjang 1 km kemudian mengalir ke Desa Gumeno, Manyar hingga ke Lamongan dan Bojonegoro.

Tembok Penahan Tanah atau TPT sepanjang Aliran Sungai Bengawan Solo jalur menuju Desa Ngampel belum ada, sampai hari ini belum ada perhatian serius dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Gresik dan Pihak Berwenang BBWS. Setidaknya setiap tahunnya hampir 2 meter lebih tanah pinggiran di Desa Ngampel terjadi abrasi, maupun longsor. Apalagi kalau Sungai Bengawan Solo saat banjir, maka akan semakin panjang serta meluas abrasi yang terjadi.

Menurut Kepala Desa Ngampel Ali Mansur saat ditemui awak media “Sudah beberapa tahun lalu, kami telah ajukan permasalahan abrasi sepanjang Sungai Bengawan Solo yang melewati Desa Ngampel, namun belum ada perhatian serius. kemudian hanya berjarak sekitar 50 meter dari pinggiran sungai yang abrasi, ada pemakaman, musholla, dan permukiman warga, serta tambak Warga, Harapan kami Tahun 2020 ini Dinas PU Gresik membuat perencanaan pembangunan Tembok penahan tanah (TPT ) di area pinggir Sungai Bengawan Solo sepanjang sekitar 500 meter segera direalisasikan sebab urgent, pungkasnya

Baca Juga :  Pengusaha Material Selamet Peduli Sesama, Berbagi Santunan Anak Yatim Piatu
Inilah perkebunan warga, lahan Pertanian, pemakaman,pemukiman dan musholla akan terancam longsor akibat abrasi aliran Sungai Bengawan Solo Desa Ngampel Manyar

I

Ditambahkan Ali Mansyur, setidaknya sepanjang aliran Bengawan Solo yang lewat Desa Ngampel, ada 15 hektar luas tanah kering, 1 hektar wilayah pemakaman, serta ada Musholla. Dalam bentangan aliran sungai bengawan solo, ada permukiman Warga dan lahan tambak perikanan. Untuk ini perlu segera di bangun TPT di aliran Sungai Bengawan Solo, minimal sepanjang 400 – 500 meter, agar tidak terjadi abrasi serta kerusakan tanah yang lebih meluas, sehingga kerugian materiil dan sosial – ekonomi, bisa diantisipasi lebih dini.

Baca Juga :  Menyongsong HUT RI ke 78, Kecamatan Balongpanggang Gelar Gerak Jalan Ngasin–Balongpanggang

Hasil pantauan awak media, terlihat fakta lapangan, abrasi dan kerusakan pinggiran Sungai Bengawan Solo di Wilayah Desa Ngampel, sudah sangat parah apalagi yang dekat pemakaman serta musholla, serta lahan pertanian warga sekitarnya. Kerusakan terbukti banyak tanah pinggiran yang longsor, pohon-pohon tumbang, serta area pinggir jalan dan sebagian lahan pertanian semakin menyempit, Jum’at (24/07/2020).

Reporter: Harsus