Kepala SMAN 1 Kebomas Gresik, Dian Kartikowati
Gresik [radarjatim.co – Kabar tidak sedap menimpa SMAN 1 Kebomas Gresik. Gara-garanya, sejumlah orang tua calon murid baru mengeluhkan kebijakan pembelian seragam di sekolah yang dianggap terlalu mahal.
Informasi yang diterima, orang tua calon murid diminta menebus pembayaran ke koperasi sekolah untuk seragam dan atribut, dengan biaya cukup fantastis.
“Untuk seragam kita harus membayar Rp. 2.2 juta,” ujar sumber yang tidak ingin disebutkan namanya. Lanjut, edisi Jum’at (4/12/2020)
Terkait informasi tersebut, awak media radarjatim.co mendatangi langsung SMAN 1 Kebomas untuk melakukan klarifikasi. Kepala SMA 1 Kebomas, Dian Kartikowati tidak menampik soal harga paket seragam sekolah yang beredar. Namun dia menegaskan, tidak ada kewajiban untuk orang tua murid membeli seluruh kebutuhan seragam di koperasi sekolahnya.
“Saya menjamin tidak ada kewajiban orang tua membeli semua seragam di koperasi,” ujar Dian ditemui di ruang kerjanya pada hari Jum’at 27 November 2020.
Ia mengungkapkan penjualan seragam di koperasi sekolah merupakan salah satu cara membantu orang tua calon murid untuk mendapatkan kebutuhan sekolah anak mereka. Kendati demikan, dirinya membebaskan semisal orang tua murid mau berbelanja seragam di luar koperasi sekolah.

Memang ada beberapa seragam yang tidak ada di pasaran, karena menjadi ciri khusus dari SMAN 1 Kebomas. Seperti baju batik, seragam jurusan, dan baju olah raga. Namun begitu, Sitti menegaskan pihaknya memberi keringanan kepada wali murid jika ingin membayar dengan angsuran.
“Bahkan kita bolehkan untuk dicicil, silakan monggo siapa yang mau,” lanjut Dian.
Ia melanjutkan, sejauh ini dirinya belum menerima komplain dari orang tua calon murid yang keberatan soal harga seragam yang ada di koperasi sekolah.
Untuk diketahui SMAN 1 Kebomas Gresik Pada PPDB tahun ajaran 2020/2021 ini menerima sebanyak 350 calon siswa baru, jika di kalkulasi maka Pihak Sekolah mengelola biaya personal untuk seragam siswa baru sekitar Rp. 770 juta. Sementara ini menurut pegiat Perlindungan konsumen Gresik, Hidayat dari hasil pantauan di pasar atau toko seragam Pada umumnya jauh lebih murah dua kali lipat selisihnya dengan koperasi sekolah yang masih dibawah kendali naungan kepala Sekolah hingga ada Dugaan kuat mark up harga terjadi selisih sekitar Rp 300 juta, dikemanakan dan dikelola untuk apa yang sebesar itu, ungkap Dayat sapaan akrab Hidayat. (red)