SURABAYA [RADARJATI.CO-Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi, bertemu dengan Ikatan Aliansi pegawai konsultan pajak di Rumah relawan atau posko pemenangan Eri Cahyadi – Armuji (Er-Ji) di Jalan Kutai, Surabaya.
Selain bertemu dengan pegawai konsultan, Eri Cahyadi, juga bertemu dengan warga lain yang berprofesi sebagai guru swasta dan juga para pekerja UMKM. Dalam pertemuan tersebut, beberapa warga melakukan tanya jawab kepada Calon Wali Kota Surabaya itu.
Utami, salah satu konsultan pajak mempertanyakan kepada Eri Cahyadi, jika jadi Wali Kota nantinya bisa membantu ibu ibu Jumantik. Selain itu juga terkait gaji yang masih sedikit, sehingga dirinya berharap bisa mendapatkan kenaikan gaji.
Selain Utami, warga lain yang berprofesi sebagai guru swasta di Surabaya ini juga mempertanyakan masalah gaji. Menjadi guru hanya menerima 290 ribu, dan ada yang menerima satu bulan 100 ribu, dan akhirnya menjadi konsultan pajak. Untuk menimalisir pekerja seperti para konsultan sendiri mencari pekerjaan ini sangat sulit. Justru orang luar surabaya bisa bekerja di surabaya sedangkan warga asli justru tidak bisa.
Selain itu juga terkait UMKM warga surabaya, mereka mengeluhkan sepi dan tidak ada perubahan signifikan. Terlebih lagi, saat ini massa Pandemi Covid-19.
Mendengar curhatan warga yang didominasi Ibu ibu ini, Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, pun menjawab keluh kesah warga kota surabaya.
Terkait dengan gaji guru swasta dan terkait dengan UMKM serta gaji bagi ibu ibu jumantik, dirinya akan memproritaskan untuk dapat memperjuangkan mereka.
“Saya akan usahakan segenap hati saya, mulai dari gaji guru swasta, UMKM warga serta gaji ibu ibu jumantik, semua akan menjadi prioritas saya,” kata Eri Cahyadi, Calon Wali Kota Surabaya, Selasa sore (13/10/2020).
Selain itu, terkait dengan kemajuan UMKM di Surabaya, Eri menjelaskan, bahwa dirinya saat menjadi Kepala Bappeko Surabaya. Ia melakukan tanda tangan kepada pihak hotel dan apartemen. Jika pekerja disana, 40 persen harus warga sekitar.
“Saat saya jadi kepala bappeko surabaya, saya sudah menandatangini perihal terkait pekerja. Dan saya meminta, untuk pekerja harus warga sekitar. Hal ini saya lakukan untuk mengurangi jumlah pengangguran di surabaya,” tambah Eri Cahyadi.
Lanjut Eri, UMKM di Surabaya ini semua harus terdaftar di Disperindag, nantinya hasil produksi UMKM dari warga ini bisa di sub sub kan ke hotel hotel ataupun apartemen di surabaya. Hal ini juga bisa mengembangkan produk UMKM warga asli Kota Surabaya.
“UMKM di surabaya ini agar bisa berkembang, hasil produksinya harus disalurkan ke hotel hotel di surabaya. Agar hasil warga ini bisa berkembang,” lanjutnya.
Sementara itu, terkait curhatan warga surabaya ini. Nantinya semua menjadi prioritas dirinya bersama dengan Pak Armuji. Semoga, pada 9 Desember 2020 nanti bisa meneruskan perjuangan Ibu Tri Rismaharini, untuk memimpin Kota Surabaya. Agar bisa lebih baik lagi untuk lima tahun ke depan.
(Red)