Gresik [Radarjatim.co- Bangunan rumah apung yang menjadi icon kebanggaan pariwisata pulau Cina desa Telukjatidawang kecamatan Tambak Bawean kabupaten Gresik hanyut dihantam gelombang, Rabu (09/12/2020) dini hari.
Hanyutnya rumah apung ke bibir pantai diketahui lantaran rantai penahan yang diikatkan pada jangkar putus sehingga menyebabkan rumah apung dibawah gelombong hingga ke bibir pantai tak jauh dati rumah pemukiman warga.
Jaka, salah satu saksi mata yang melihat hanyutnya rumah apung mengatakan peristiwa hanyutnya rumah apung terjadi sekitar pukul 01.30 WIB dini hari, saat itu kondisi air laut sedang pasang.
Khawatir rumah apung akan hanyut ke arah rumahnya, Jaka kemudian mengikutinya melalui penerangan lampu senter.
“Rumah apung itu sempat sangkut beberapa kali sebelum kandas di pantai, saya khawatir akan menghantam rumah saya makanya saya ikuti terus dengan lampu senter, “tutur Jaka
Tak begitu lama, akhirnya rumah apung tersebut kandas di bibir pantai tak jauh dari lokasi rumahnya.
Khawatir rumah apung akan bergeser menghantam pagar karang di rumahnya Jaka bersama dengan beberapa warga akhirnya berinisiatif mengikatnya dengan tali tampar.
Pantauan di lapangan Saat ini rumah apung yang sempat menjadi tujuan wisata warga Bawean beberapa bulan lalu itu akhirnya hanya menjadi tontonan warga sekitar.
Cukup disayangkan kondisi rumah apung tersebut sudah banyak yang rusak, mulai rantaindan besi yang karat, hingga gabus pengapung mulai berserakan di lokasi terdampar
Dikonfirmasi terpisah Dinas PUTR Gresik melalui Sekdin: Ketut Pratikno P .ST.MM menanggapi hanyutnya rumah apung di Bawean mengatakan pada Radar Jatim bahwa bukan kapasitasnya untuk menjawabnya sebab sangat teknis, bisa tanya langsung pada Kadis atau bidangnya ,lanjut Ketut sapaan akrab Sekdin PUTR Gresik itu bila melihat kejadiannya termasuk kategori force majeur/bencana alam, Kamis (10/12)
(Red-bersambung)