BUDAYA  

Anggaran CSR Dan Pasokan Air Yang Layak Bagi Warga Gresik belum Ada Atensi Pemkab Gresik

Kantor BUMN PT Pembangunan Perumahan di Kawasan Waduk BGS Sidomukti Bungah

GRESIK [RADARJATIM. CO- Proyek Bendung Gerak Sembayat yang dikenal BGS merupakan waduk besar yang menyerap trilyunan anggaran Negara (APBN) , secara geografis terletak di Desa Sidomukti Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik. BGS direncanakan awal untuk mengairi sawah dan memenuhi kebutuhan warga sekitar, serta Rakyat Gresik pada umumnya

Namun sampai saat ini dalam pengerjaan Proyek Sambungan Pipanisasi BGS masih memprioritaskan ke kawasan Pelabuhan Internasional JIIPE atau Java Integrated Industrial and Port Estate di Manyar Gresik. JIIPE merupakann Kawasan Industrial dan Pelabuhan Internasional yang terintegrasi, sehingga diprioritaskan mendapatkan pasokan air dari BGS, hal ini disampaikan oleh Tiat sebagai Manajer Fasilitas dan Pengadaan PT. Gemilang subkon pelaksana lapangan, atas proyek pipanisasi dari BGS ke JIIPE. Tiat menyampaikan, bahwa Proyek Pipanisasi ini untuk menyambung air dari BGS menuju JIIPE, kemudian ke Pelabuhan Gresik.

Ditambahkan Tiat bahwa air akan mengalir dengan kapasitas 1000 liter/detik, bagi kebutuhan JIIPE dan Pelabuhan Gresik, baru kemudian akan dibuatkan saluran air pipanisasi sedang ke Warga di Kecamatan Bungah dan sekitarnya.

Baca Juga :  Akibat Disapu Angin Puting Beliung, 34 Rumah Warga Desa Karang Anyar Rusak

Sebagaimana Kepala Desa Melirang dan Desa Bungah pernah menyampaikan, bahwa selama Pengerjaan Proyek Pipanisasi BGS, Disinyalir tidak ada kepedulian tanggung jawab sosial dari Badan usaha memberikan bansos bagi  Warga Bungah terdampak Covid-19, Sementara itu lain dengan pernyataan Kepala Desa Sidomukti , Akhwan Effendi.

Saat ditemui awak media, Akwan menyatakan “Warga sekitar BGS pernah mendapatkan ratusan Paket Sembako dari BGS, kami diberitahu pihak BGS kemudian Paket Bantuan tersebut diberikan langsung ke warga, kami pihak Desa Sidomukti hanya mengetahui saja”. Mahfud Sekretaris Desa Sidomukti menambahkan “Dulu Proyek BGS pada awalnya akan ditempatkan di Desa Sembayat, namun harga tanah mahal sehingga tidak jadi, kemudian di pindah di Sidomukti serta nama tetap Bendung Gerak Sembayat bukan Sidomukti” (03/07/2020).

Awak media mencoba konfirmasi ke Pihak managemen BGS, maka saat di kantor dekat BGS awak media bertemu Security bernama Nanda Setiawan, saat itu Nanda menyampaikan “Perum Jasa Tirta sebagai BUMN yang mengelola BGS. Perum Jasa Tirta telah memberikan bantuan atau CSR kepada Warga Desa Sidomukti berupa paket sembako dalam kotak, sekitar satu (1) Dump Truck atau sekitar 500 paket lebih, isinya beras, minyak, telur, tepung, mie instan, dan lainnya. Kantor Pusat Perum Jasa Tirta ada di Malang berdekatan dengan Kampus Universitas Negeri Malang atau UM, untuk BGS ini di bawah pengelolaan Perum Jasa Tirta Kantor Cabang atau Sub Divisi III/3 yang berkantor di Kabupaten Bojonegoro, saat ini pimpinan semua di Bojonegoro sehingga Wartawan belum bisa ketemu untuk konfirmasi, Jum’at (03/07/2020).

Baca Juga :  Perkembangan Industrialisasi di Ujung Pangkah dan Sekitarnya Belum Linier dengan Infrastruktur Jalan

Di dekat Perum Jasa Tirta BGS tersebut, ada Kantor PT. Pembangunan Perumahan atau PP, merupakan salah satu konsorsium perusahaan pemegang Proyek Pipanisasi BGS, yaitu PPKTI, PP ini merupakan salah satu BUMN. Saat awak media ke kantor PP tersebut, bertemu security bernama Doni, ke awak media Doni menyampaikan “Saat ini pimpinan masih sibuk, namun saya hubungi melalui telepon selulernya dulu, pak, apakah ada di dalam kantor atau tidak”, saat Doni menelpon datang seorang Staf PP serta bertanya ke awak media, saat memperkenalkan diri kami dari media staf tersebut bilang “Ini semua pimpinan dan menejemen gak ada di tempat”.

Kantor BUMN PT Pembangunan Perumahan di Kawasan Waduk BGS Sidomukti Bungah Gresik

Ditambahkan Doni security PP saat itu, bahwa di PP, nama Hariyanto tidak ada, di sini hanya ada nama: Ari, Fajar, Deni, dan Bongsu, beliau – beliau yang mengurusi Proyek Pipanisasi BGS di Bungah, Jum’at (03/07/2020). Dalam hal ini awak media mendapatkan info dari Tiat Subkon PT. Gemilang, Hariyanto adalah pimpinan Proyek Pipanisasi BGS di PPKTI.

Baca Juga :  Nurul Hayat (NH) Zakatkita dan Lazis PJB Gresik Bangun Sumur Bor di Desa Kandangan Cerme

BUMN PT. PP yang terkesan tertutup, memperlihatkan adanya “keterbukaan informasi publik proyek pembangunan oleh BUMN tidak berjalan efektif”. Saat awak media mendatangi kembali PT. PP yang berkantor dekat Waduk BGS Desa Sidomukti Bungah Gresik, Kamis (23/07/2020), untuk menanyakan Proyek Pipanisasi BGS ke JIIPE dan Pelindo Gresik, namun awak media juga tidak diperkenankan untuk menemui pimpinan PT PP.

BUMN PT PP dan Para Pihak Pengelola BGS Bungah Gresik, masih tertutup dalam memberikan info pada awak media. Padahal Menteri BUMN Erick Thohir telah mencanangkan “BUMN Peduli”, sejak April 2020. Maka jelas ketertutupan informasi BUMN di Gresik kepada media, menunjukkan “Rakyat Gresik masih menjadi Anak Tiri dalam mendapatkan pasokan air dan bantuan CSR”.

Reporter: Harsus